Semboyan Hidup Islami

Semboyan Hidup Islami

Makna Semboyan Bangsa Indonesia

Berdasarkan jurnal berjudul Kajian Analitik Terhadap Semboyan Bhinneka Tunggal Ika karya I Nyoman Pursika, menjelaskan tentang sejarah semboyan negara. Kata Bhinneka Tunggal Ika diambil dari kutipan Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular. Semboyan negara ini diambil dari bahasa Jawa kuno. Kata “Bhinneka” artinya beraneka ragam atau berbeda-beda, kata “Tunggal” artinya satu, sedangkan “Ika” artinya itu. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan menjadi “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun berbeda-beda, tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu kesatuan.

Semboyan bangsa Indonesia ini dipakai sebagai gambaran persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Indonesia sendiri terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Fungsi mendasar Bhinneka Tunggal Ika adalah landasan persatuan dan kesatuan. Pada dasarnya, setiap kelompok memiliki kekurangan dan keunggulan masing-masing. Peran semboyan negara untuk membentuk dan menamkan pada masyarakat tentang keberagaman, sehingga tidak memicu konflik.

Motto hidup Islami tentang berbuat baik, singkat dan tenangkan jiwa.

foto: Instagram/@quoteislami.co.id

21. "Barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat balasannya." (QS. Az-Zalzalah: 7)

22. "Dosaku sangat membebaniku. Tetapi ketika aku mengukurnya dengan rahmat-Mu, Ya Allah, ampunan-Mu lebih besar." (Imam Syafii)

23. "Datangnya kematian tidak menunggu hingga kamu akan menjadi lebih baik. Jadilah orang baik dan tunggulah kematian." (Habib Ali Zainal Abidin)

24. "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (QS. Asy-Syura: 43)

25. "Dan barangsiapa menaruh seluruh kepercayaannya kepada Allah (Tuhan), maka Dia akan mencukupi mereka." (QS. At-Talaq: 3)

26. "Bicaralah hanya ketika kata-katamu lebih indah daripada keheningan."

27. "Orang yang terkaya adalah orang yang menerima pembagian (takdir) dari Allah dengan senang hati." (Ali bin Husein)

28. "Barang siapa yang membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka kelak Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat." (HR. Muslim)

29. "Orang yang membantu para janda dan orang miskin seperti orang yang berjihad di jalan Allah." (HR. Bukhari)

30. "Kamu harus menghargai orang-orang yang memberimu nasihat dan mengajakmu kepada kebaikan, merekalah sesungguhnya yang mendorong kamu menuju surga." (Abu Maryam)

31. "Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, Berilah kabar gembira dan jangan membuat mereka lari." (HR Bukhari dan Muslim)

32. "Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya yang lain." (HR Muslim)

33. "Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan pelanggaran." (Q.S Al-Maidah: 2)

34. "Bukanlah seorang mukmin yang ia tidur dalam keadaan kenyang, sementara tetangga sebelahnya kelaparan."

35. "Orang mukmin dengan mukmin yang lain ibarat sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

36. "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri." (QS. Ar Rad: 11)

37. "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak." (HR. Ahmad)

38. "Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu." (Ali bin Abi Thalib)

39. "Jangan berduka, apa pun yang hilang darimu akan kembali lagi dalam wujud lain." (Jalaludin Rumi)

40. "Jangan bersedih. Sesungguhnya pertolongan akan datang bersama kesabaran." (HR. Ahmad)

41. "Jangan kamu merasa lemah dan jangan bersedih, sebab kamu paling tinggi derajatnya jika kamu beriman." (QS. Ali Imran: 139)

42. "Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak percaya itu." (Ali bin Abi Thalib)

43. "Memangnya kenapa kalau hidup kita tak sempurna? Toh ini bukanlah surga." (Nourman Ali Khan)

44. "Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah kepada Allah, jangan engkau lemah." (HR. Muslim)

45. "Orang yang paling berat cobaannya adalah nabi, kemudian orang-orang yang di bawah derajatnya dan seterusnya." (HR. Tirmidzi)

46. "Jangan putus asa, atau sedih." (QS. li Imrn: 139)

47. "Kepada Allah (Tuhan) adalah kembalinya kamu, kamu semua, dan Dia akan memberi tahu kamu tentang apa yang biasa kamu lakukan." (QS. Al-Ma'idah: 105)

48. "Kehidupan dunia ini hanyalah kenikmatan dari khayalan." (QS. li Imrn: 185)

49. "Allah (Tuhan) tidak membebani jiwa lebih dari yang dapat ditanggungnya." (QS. Al-Baqarah: 286)

50. "Dan siapa pun yang berpaling dari ingatan-Ku - sesungguhnya, dia akan mengalami kehidupan yang tertekan." (QS. Ta Ha: 124)

Contoh Motto Hidup Islami

Dirangkum berbagai sumber, berikut kumpulan contoh motto hidup Islami yang dikutip dari Al Quran, hadis, dan pepatah Arab.

Itulah kumpulan contoh motto hidup Islami yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan di dunia.

Semboyan Bangsa Indonesia – Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia, yang tertulis pada pita burung Garuda Pancasila. Secara konstitusional, semboyan negara diatur dalam pasal 36A Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yakni “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”.

Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda, tetapi tetap satu”.

Diterjemahkan per kata, kata bhinnêka berarti “beraneka ragam” dan terdiri atas kata bhinna dan ika, yang digabung. Kata tunggal berarti “satu”. Kata ika berarti “itu”. Secara harfiah, Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan “Beraneka Satu Itu”, yang bermakna meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan bangsa Indonesia ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

Kalimat ini merupakan kutipan dari sebuah kakawin Jawa Kuno yaitu kakawin Sutasoma, karangan Mpu Tantular semasa Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14, di bawah pemerintahan Raja Rājasanagara, yang juga dikenal sebagai Hayam Wuruk. Kakawin ini istimewa karena mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.

Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini:

Rwâneka dhâtu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.

Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali? Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa adalah tunggal Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.

Terjemahan ini didasarkan, dengan adaptasi kecil, pada edisi teks kritis oleh Dr. Soewito Santoso.

Hal tersebut memberi makna inspiratif bagi Bangsa Indonesia. Terdapat kekayaan keberagaman di berbagai pulau dan wilayah tersebar di Indonesia. Seluruh perbedaan budaya, suku, kepercayaan dan masih banyak lagi, semuanya mengarah pada persatuan. Semangat toleransi dengan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk sikap menghargai setiap perbedaan.

Implementasi Bhinneka Tunggal Ika

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika memandang dirinya sebagai individu atau kelompok masyarakat. Kelompok ini menjadi satu kesatuan dalam masyarakat luas.

Bangsa Indonesia bersifat plural ditinjau dari keragaman agama, budaya, dan suku. Meski berbeda diperlukan menjalin kerukunan, toleran, dan saling menghormati, sehingga tidak ada orang yang memandang remeh pihak lain. Contoh saling membantu ketika terkena musibah.

Keberagaman Antargolongan

Golongan merupakan kelompok dalam masyarakat yang beragam. Dalam sosiologi dikenal istilah Stratifikasi Sosial. Istilah ini adalah pengelompokan masyarakat dalam kelas-kelas sosial tertentu. Meski terjadi keberagaman antar golongan, adanya semboyan negara dapat menorong kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa. Keberagaman antargolongan bisa menumbuhkan kesadaran bagi setiap warga negara. Contoh keberagaman golongan adalah bantuan perusahaan memberi bantuan pada pengusaha kecil yang terdampak Covid-19. Kelompok mahasiswa memberikan buku gratis dan ilmu pada anak yatim piatu.

Motto hidup Islami tentang cinta, singkat dan menyentuh hati.

foto: Instagram/@dakwahjomblo

81. "Allah menguji kita dengan sesuatu yang kita cintai, maka janganlah berlebihan mencintainya, agar saat sedih tidak berlebihan."

82. "Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya adalah cinta kepada sesama."

83. "Cinta sejati tidak berakhir dengan kematian. Jika Allah SWT menghendaki, cinta itu akan berlanjut sampai ke surga."

84. "Allah telah menuliskan nama pasanganmu. Yang perlu kau lakukan adalah memperbaiki hubunganmu dengan-Nya."

85. "Jika kau mencintai seseorang, biarkan ia pergi. Kalau ia kembali, ia adalah milikmu. Bila tidak, ia memang tidak pernah jadi milikmu." (Khalil Gibran)

86. "Persatukanlah kami dalam restu dan Ridho-Mu."

87. " Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS Al Baqarah ayat 216)

88. "Seorang suami dan istri saling berpandangan dengan penuh cinta, Allah melihat mereka dengan belas kasih. (HR. Bukhari)

89. "Tidak ada wanita di belakang seorang pria hebat. Wanita itu ada di sampingnya. Ia ada bersamanya, bukan di belakangnya. (Tariq Ramadan)

90. "Lebih baik kehilangan sesuatu demi Tuhan. Daripada kehilangan Tuhan demi mendapatkan sesuatu. (Mufti Menk)

91. "Mencintai Allah adalah setinggi-tingginya cinta. Sempurnakan cintamu pada Allah sebelum engkau melabuhkan cintamu pada makhluk-Nya.

92. Cinta kita adalah yang terbaik karena imanku bertambah."

93. "Temukan pasangan hidup yang bisa membimbingmu, bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.

94. "Berikan tanganmu, dan mari langkahkan kaki menuju Allah.

95. "Bukti cinta yang paling besar adalah saling mengajak untuk mendekatkan diri kepada Allah."

96. "Cinta pada Allah sama seperti cahaya terang."

97. "Apa pun yang kamu keluarkan untuk keluargamu akan menjadi sumber pahala dari Allah."

98. "Orang yang tepat tidak akan menjauhkanmu dari Allah."

99. "Tanda setia bukan bunga tapi mengajaknya ke KUA."

100. "Jika kamu mampu bersabar, Allah mampu memberikan lebih dari apa yang kamu minta.

101. "Dan bersabarlah kamu, sesungguhnya janji Allah itu benar." (QS Ar-Rum: 60)

Butir-Butir Pengamalan Pancasila

Dalam buku karangan Sulastomo, dengan judul Cita-Cita Negara Pancasila, dijelaskan secara tidak langsung Pancasila merupakan alat pemersatu, sehingga tidak perlu dipaksakan dalam bentuk satu kesatuan. Pancasila memiliki unsur ideologi sosialisme yang religius, bukan matrialistik maupun komunis.

Rayno Dwi Adityo dalam artikelnya yang berjudul Geneologis Nilai-Nilai Islam dalam Pancasila dan UUD 1945 menambahkan bahwa kelahiran Pancasila merupakan hasil penggalian yang dalam dari sumber, silsilah, dan nilai-nilai ajaran agama Islam begitu juga UUD NKRI 1945.

Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978dijelaskan butir-butir pengamalan Pancasila sebagai berikut.

Sejarah Lambang Garuda Pancasila

Usai kemerdekaan, selang antara tahun 1945-1949, Indonesia membutuhkan sebuah lambang negara. Sehingga dibentuklah tim Panitia Lencana Negara dibawah koordinator mentri negara, Sultan Hamid II. Mereka bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk diajukan pada pemerintah. Akhirnya terpilih dua lambang usulan dari Sultan Hamid II dan M Yamin. Tetapi karya milik M Yamin ditolak pemerintah, sebab menyertakan sinar-sinar matahari, seraya simbol mengikuti Jepang.

Setelah diskusi panjang dan koordinasi dengan presiden Republik Indonesia Serikat (RIS), Soekarno dan perdana menterinya M Hatta, Sultan Hamid II berupaya untuk menyempurnakan lambang burung Garuda Pancasila. Hingga akhirnya resmi dipakai tanggal 11 Februari 1950 dalam sidang RIS. Serta sang presiden mulai memperkenalkan pada masyarakat Indonesia saat di hotel Des Indes, pada tanggal 15 Februari 1950.

Setelah diresmikan, Sultan Hamid II dan Soekarno tetap berusaha memperbaiki Lambang Garuda Pancasila. Berawal dari burung Garuda yang gundul telah diganti oleh Soekarno, karena dinilai menyerupai simbol negara Amerika Serikat. Serta sebelumnya cakar burung Garuda yang memegang bendera merah putih. Kini telah berganti menjadi pita putih bertuliskan “Bhinneka Tunggal Ika”.

Burung garuda menggunakan perisai, sebagai bentuk lambang tenaga pembangun (creatif vermogen), seperti dikenal pada peradaban Indonesia. Burung garuda dari mitologi, bersanding erat dengan burung elang rajawali. Burung yang terlukis pada beberapa candi, termasuk Dieng, Prambanan dan Panataran.

Umumnya makna garuda terkenal baik oleh archeologi dan kesusasteraan Indonesia. Lencana garuda juga pernah dikenakan oleh perabu Airlangga pada abab 11, bernama Garudamukha. Alasan kuat lainnya, pergerakan Indonesia Muda tahun 1928 pernah memakai panji-panji sayap garuda. Bagian tengahnya berdiri sebilah keris di atas tiga gurisan.

Motto hidup Islami tentang bersyukur, singkat tapi bermakna.

foto: Instagram/@quoteislami.co.id

1. "Percayalah bahwa Allah tidak akan memberikan ujian di luar batas hambanya."

2. "Hidup di dunia ini tak selalu tentang kebahagian dan ucapkanlah selalu Alhamdullah karena Allah masih ada di sisimu."

3. "Cobalah untuk selalu mensyukuri segala nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepadamu hari ini."

4. "Bersyukurlah atas semua yang diberikan Allah karena setiap orang ada kelebihan dan kekurangan masing-masing."

5. "Bahagia itu sangat sederhana, kita hanya perlu mensyukuri dengan nikmat yang telah Allah berikan."

6. "Rahasia kebahagiaan itu ada dalam 3 hal: bersabar, bersyukur, dan ikhlas."

7. "Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak." (HR. Ahmad)

8. "Bersyukurlah karena kegagalan adalah cara Tuhan mengajari kita arti kesungguhan."

9. "Ketahuilah bahwa rasa syukur merupakan tingkatan tertinggi, dan ini lebih tinggi daripada kesabaran, ketakutan (khauf), dan keterpisahan dari dunia (zuhud)." (Imam Al-Ghazali)

10. "Ucapkan Alhamdulillah, Allah SWT ada di sisi orang beriman."

11. "Alhamdulillah untuk semua yang aku miliki."

12. " "Jangan pernah lupa untuk selalu bersyukur dan berbagi adalah salah satu cara untuk bersyukur atas nikmat-Nya."

13. "Jangan hanya berterima kasih kepada Allah ketika semuanya berjalan baik."

14. "Jika Allah ingin berbuat baik kepada seseorang, dia memberikan dengan cobaan."

15. "Jangan menyalahkan Allah karena tidak menghujanimu dengan hadiah."

16. "Sesungguhnya, Allah tidak melihat ke arah tubuhmu tapi, dia melihat ke arah hatimu."

17. "Allah meningkatkan martabat orang yang bertoleransi dan meninggikan orang yang rendah hati."

18. "Berada di dunia ini seolah-olah kamu adalah orang asing atau seorang musafir."

19. "Awali hari ini dengan shalat dan mengaji agar lebih berkah."

20. "Istikamahlah bagai matahari yang selalu terbit di pagi hari dan terbenam di sore hari."

Toleran dalam Perbedaan

Toleran menjadi pandangan untuk menumbuhkan rasa saling menghormati, menyebarkan kerukunan, dan menyuburkan toleransi pada individu.